Gambar 1. Danau
yang airnya sangat jernih, hingga terlihat dasarnya
Sesekali pergilah ke sungai atau kolam yang airnya jernih, maka dasarnya
akan terlihat lebih dangkal. Akan tetapi jika kita memasukinya maka terasa
lebih dalam dari yang kita duga sebelumnya. Tahukah kalian mengapa hal ini
dapat terjadi? Mari ikuti pembahasan di bawah ini untuk memahami fenomena ini.
cahaya merupakan salah satu materi yang diujikan dalam ujian nasional seperti soal ujian nasional (UN) fisika tahun 2018 dan soal ujian nasional (UN) fisika tahun 2019 Salah satu ciri cahaya adalah cahaya dapat dibiaskan yakni ketika melewati
dua medium yang berbeda. Hal ini dijelaskan lebih detail pada hukum Snellius
tentang pembiasan cahaya yakni :
1. sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar
2. perbandingan proyeksi antara sinar datang dan
sinar bias yang sama panjangnya pada bidang batas antara dua zat bening selalu
merupakan bilangan tetap, perbandingan tetap ini disebut indeks bias relatif
suatu medium terhadap medium lainnya.
gambar 2.
Proyeksi sinar datang dan sinar bias
Ket
:
i :
sudut datang (∠AON) “sudut antara sinar datang dan garis normal”
r : sudut
bias (∠BON) “sudut antara sinar bias dan garis normal”
Secara matematis dapat ditulis
indeks
“1” medium sinar datang
indeks
“2” medium sinar bias.
Berdasarkan
perbedaan indeks bias ini, ada beberapa fenomena yang dapat kita ketahui bahwa
a.
sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan
menjauhi garis normal
b.
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan
mendekati garis normal
c. sinar datang tegak
lurus bidang batas dengan garis normal akan diteruskan tanpa dibiaskan
Gambar 3. Pembiasan
cahaya
Cahaya
yang dibiaskan akan mengalami perubahan cepat rambat dan panjang gelombang
cahaya tersebut akan tetapi frekuensinya tetap. Semakin rapat suatu medium
(indeks bias semakin besar) maka cepat rambat gelombangnya akan semakin kecil
(cahaya bergerak semakin lambat).
Pada saat kita melihat
dasar danau atau benda-benda di dalamnya, terjadi pembiasan cahaya dari air ke
udara sampai akhirnya masuk ke mata kita. Perbedaan indeks bias ini
mengakibatkan perubahan cepat rambat cahayanya dari yang semula lambat (di air)
menjadi lebih cepat (di udara) sehingga sinar bias akan menjauhi garis normal.
Selain itu akibat dari pembiasan ini adalah dasar danau dan benda-benda di
dalamnya akan terlihat lebih lebih dekat ke mata kita. Hal ini disebut dengan
“kedalaman semu” yakni kedalaman yang terlihat karena adanya proses pembiasan
cahaya. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 4. Kedalaman
semu dan nyata
Gambar 5. Analisis
kedalaman semu dan nyata
Karena cahaya merambat dari air ke udara, maka persamaan di atas dapat ditulis
Keterangan :
h' :
kedalaman semu (m)
h :
kedalaman nyata (m)
nu
= n2 : indeks bias medium pengamat (medium sinar bias)
na
= n1 : indeks bias medium benda (medium sinar datang)
Perhatikan kembali persamaan (2) dan (3) indeks bias udara (nu)
< indeks bias air (na), maka secara matematis kedalaman semu (h’)
< kedalaman nyata (h). Tinjauan fisis dari hal ini menunjukkan bahwa kolam
atau benda yang di dalam kolam terlihat lebih dekat ke pengamat yang berada di
atasnya.
baca juga :
Contoh soal 1
Seorang anak berdiri di tepi kolam sambil memandang ke dalam kolam. Seekor
ikan tampak berenang tepat di bawahnya. Menurut pengamatan anak tersebut ikan
tersebut berada pada kedalaman 70 cm. jika indeks bias air 1,33 dan indeks bias
udara 1 sedangkan tinggi anak tersebut adalah 150 cm. tentukan kedalaman ikan
sebenarnya menurut anak dan ketinggian anak menurut ikan!
Pembahasan :
Diketahui:
nu : 1
na : 1,33
karena ikan tepat terletak di bawah anak tersebut maka kita dapat
menggunakan persamaan (3)
jadi
kedalaman ikan yang sesungguhnya adalah 93,1 m
jadi tinggi anak menurut ikan adalah 199,5 cm
Contoh soal 2
Seekor ikan berada pada kedalaman 5 m di dalam
sebuah kolam dan Toni melihat ikat tersebut dari tepi kolam seperti gambar
berikutJika diketahui indeks bias air adalah 4/3 dan indeks bias udara adalah 1, pada kedalaman berapakah ikan tersebut terlihat oleh toni jika
a. ikan dilihat pengamat secara tegak lurus
b. ikan dilihat pengamat dengan sudut antara mata dan garis normal sebesar
300
Pembahasan :
Diketahui :
h = 5 m
na = 4/3
nu = 1
ditanya:
a. h’ ketika θ = 00
karena tegak lurus, maka
b. h’ ketika r = 300 (sudut antara mata dengan garis normal
dalam hal ini adalah sudut bias)
kita tentukan sudut datang (i) terlebih
dahulu dengan menerapkan pers (1)Dengan menerapkan persamaan (2) maka dapat kita tentukan kedalaman ikan yang terlihat adalah
Wah iyaaa makanya terkadang ada banyak kasus tenggelam secara nggak langsung karena ini ya salah satunya.
BalasHapusia biasanya dia salah memprediksinya, dikira dangkal padahal dalam,,,makanya hati-hati
HapusEfek cahaya dari matahari yg membuat kita melihat air di kolam terlihat dangkal. Itu mengapa kita harus hati2 😉
BalasHapusyup,,harus hati-hati
HapusAkhirnya bisa ngerti, hatur nuhun
BalasHapussama-sama,, semoga bermanfaat
HapusMantapppp gan adsense nya. Ajarin donkkk
BalasHapusMakasih infonya gan
BalasHapusJadi karena pembiasan cahaya ya. Dulu waktu kecil sempet trauma karena sungai terlihat bersih dan dangkal tapi ternyata dalam dan saya masih belum berenang jadinya tenggelam untung ada yang nolongin. Sampai sekarang pun masih takut tapi baru tau ternyata teorinya seperti itu. Terima kasih gan udah publish hal yg cenderenung sepele tapi sebenernya sangat penting.
BalasHapus