Cookie Consent by Official Cookie Consent FISIKA: Materi SMA | Filosofi berselimut matematika
Tampilkan postingan dengan label Materi SMA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi SMA. Tampilkan semua postingan
Senin, 18 Maret 2024
Hukum Coulomb !! Yuk pahami rahasianya

Hukum Coulomb !! Yuk pahami rahasianya

Hukum Coulomb pertama kali dikemukakan oleh Charles Augustin de Coulomb seorang fisikawan asal Perancis pada tahun 1785, atas jasanya dibidang fisika nama Coulomb dijadikan menjadi satuan muatan listrik dan gaya listrik disebut juga gaya Coulomb. Beliau, meneliti terkait dengan hubungan antara besar gaya listrik dengan besar muatan dan jarak antar muatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Charles Coulomb, pada akhirnya menyimpulkan bahwa “Besarnya gaya interaksi antar muatan listrik sebanding dengan besar muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”. Pernyataan di atas tersebut kemudian hukum Coulomb yang mana secara matematis dituliskan sebagai berikut

Keterangan :
FC = Gaya Listrik / Gaya Coulomb (N)
k = konstanta (Nm2/C2)
q12 = besar muatan (C)
r = jarak antar muatan (m)
ε0 = Permivitas ruang hampa (Nm2/C2)

jika kedua muatan berada dalam medium selain vakum atau udara, permivitas medium ε dihitung dengan persamaan berikut

Dengan εr permivitas relatif atau tetapan dielektrik

Nah, ketika melihat suatu persamaan fisika kebanyakan siswa akan merasa sulit dihafal, bingung menghitungnya, dsb. Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa menggunakan teknik “jembatan keledai” dengan membuat sebuah kalimat dari rumus di atas agar mudah diingat, misalkan rumus di atas dapat dibuat sebuah kalimat “KaQiQuRemuk2”, silahkan membuat kalimat-kalimat lain yang sekiranya mudah dihafal.

Sekarang mari kita lakukan analisis dari gaya listrik sesuai hukum Coulomb di atas, perhatikan gambar berikut


(a) dua muatan yang berlawanan jenis timbul gaya listrik yang saling tarik-menarik

(b) dua muatan yang sejenis timbul gaya listrik yang saling tolak-menolak

Berdasarkan gambar di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa arah gaya listrik bisa berubah bergantung pada jenis muatan yang berinteraksi, Perhatikan pula indeks yang dituliskan pada gaya listrik di atas bermakna F12 adalah gaya yang bekerja pada muatan 1 karena muatan 2, F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena muatan 1. Definisi tersebut merupakan implikasi karena berlakunya Hukum III Newton tentang gaya Aksi-Reaksi. Jadi dapat dikatakan bahwa, gaya listrik yang timbul antara dua muatan merupakan pasangan gaya Aksi-Reaksi. Lebih jauh, jika diperhatikan lagi hukum Coulomb ini perlu diperhatikan 2 point utama

  1. Gaya listrik sebanding dengan besar muatan
  2. Semakin besar muatan yang berinteraksi, maka gaya listrik yang timbul akan semakin besar, begitu pula sebaliknya
  3. Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
  4. Semakin jauh jarak antara muatan listrik, maka besar gaya listriknya akan semakin kecil
Dua point di atas adalah sifat kesebandingan secara matematis dari suatu persamaan atau rumus matematis, sehingga kita dapat menuliskan persamaan perbandingannya

Indeks “B” untuk keadaan akhir dan indeks “A” untuk keadaan awal, Silahkan dibuktikan sendiri ya ….

Penting !! Persamaan perbandingan dapat dipahami dengan mudah dengan memperhatikan sifat kesebandingan dan indeks yang dituliskan. Jika dua besaran sebanding maka penulisan indeksnya tetap (antara gaya “F” dengan besar muatan “q”) dan jika dua besaran berbanding terbalik maka penulisan indeksnya dibalik (antara gaya “F” dan jarak “r”).

Satu konsep lagi yang perlu diperhatikan dalam menggunakan hukum Coulomb ini yakni bahwa gaya listrik merupakan besaran vector, sehingga dalam analisisnya kita juga harus mematuhi kaidah – kaidah atau konsep yang berlaku di besaran vektor.

Nah untuk lebih memahami penggunaan hukum Coulomb ini perhatikan beberapa contoh soal berikut ini
Contoh Soal
soal 1
Dua bola X dan Y terpisah sejauh 9 m. muatan pada bola X adalah 3 μC dan muatan pada bola Y adalah 1 μC. Jika F adalah besar gaya X pada Y, nilainya adalah ….
A. k x 10-12 N
B. 1/3 k x 10-12 N
C. 1/9 k x 10-12 N
D. 1/27 k x 10-12 N
E. 1/81 k x 10-12 N
Kunci jawaban : “D”

pembahasan soal nomor 1:

q1 = 3 μC = 3 . 10-6 C
q2 = 1 μC = 1 . 10-6 C
r = 9 m
F … ?

soal 2
Dua bola bermuatan kecil terpisah sejauh 0,05 m dan saling tola-menolak dengan gaya 18 x 10-4 N. ketika bola bermuatan terpisah sejauh 0,15 m dalam medium yang sama, gaya tolak-menolak sebesar ….
A. 1 x 10-4 N
B. 2 x 10-4 N
C. 3 x 10-4 N
D. 6 x 10-4 N
E. 8 x 10-4 N
Kunci jawaban : “B”
pembahasan soal nomor 2:

rA = 0,05 m = 5 . 10-2 m
FA = 18 x 10-4 N
rB = 0,15 m = 15 . 10-2 m
FB … ?
Karena gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, maka persamaan perbandingannya dapat ditulis

soal 3
Total dua muatan q1 dan q2 adalah 5 μC, jika kedua muatan tersebut dipisahkan sejauh 3 m, setiap muatan akan merasakan gaya listrik sebesar 4 mN. Besar q1 dan q2 berturut-turut adalah ….
A. -4μC dan 10μC
B. 3μC dan 3μC
C. 4μC dan 2μC
D. 5μC dan 1μC
E. 8μC dan -2μC
Kunci Jawaban :
pembahasan soal nomor 3:

q1 + q2 = 5μC
q2 = 5 . 10-6 – q1
r = 3 m
F = 4 mN = 4 . 10-3 N

soal 4
Muatan +Q coulomb ditempatkan di x = -1 m dan muatan -2Q coulomb ditetapkan di x = +1 m. Muatan uji +q coulomb yang diletakkan di sumbu X akan mengalami gaya total nol jika ia diletakkan di x = ….

A. –(3 + √8) m
B. -1/3 m
C. 0 m
D. 1/3 m
E. (3 + √8) m
Kunci jawaban :
pembahasan soal nomor 4:

Dari pertanyaan di atas, ada 2 kondisi letak muatan +q yakni di antara kedua muatan (indside) atau di bagian samping (outside) baik di samping kanan atau kiri agar total gayanya sama dengan nol.
Resultan gayanya sama dengan nol pada muatan ketiga dapat diperoleh dengan syarat kedua gaya listrik yang dihasilkan pada muatan +q harus berlawanan arah dan sama besar. jika ingin mendapatkan gaya yang berlawanan arah dari kedua muatan, maka muatan +q harus diletakkan di samping kedua muatan tidak boleh ditengah, dan supaya sama besar, maka muatan +q harus lebih dekat ke muatan yang besar dan lebih jauh dari muatan yang kecil. Oleh karena itu, posisi yang paling mungkin adalah berada di sebelah kiri muatan +Q seperti gambar berikut


maka

soal 5
Tiga muatan sejenis dan sama besar Q terletak pada satu bidang. Jika pusat-pusat tiap muatan dihubungkan terbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 2a. besar gaya Coulomb yang dialami oleh salah satu muatan dinyatakan dalam, k, Q, dan a adalah …..
A. (kQ2/a2) √3
B. (kQ2/2a2) √3
C. (kQ2/3a2) √3
D. (kQ2/4a2) √3
E. (kQ2/5a2) √3
Kunci Jawaban : “D”
pembahasan soal nomor 5:

Untuk menjawab soal di atas perhatikan ilustrasi berikut ini

Perlu diperhatikan, bahwa jarak antar muatan sama (karena di titik sudut segitiga sama sisi) dan besar muatannya sama, maka besar gaya interaksi di salah satu muatan adalah sama besar (F31 = F32) sehingga kita bisa mencari salah satunya saja

Untuk menentukan besarnya Resultan gaya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut

soal 6
Dua muatan masing-masing 8μC dan 2 μC diletakkan pada sumbu X pada jarak 6 m satu sama lain. Muatan pertama terletak pada pusat koordinat. Agar sebuah muatan negative tidak mengalami gaya sedikitpun, maka muatan ini harus diletakkan pada posisi ….
A. X = - 4m
B. X = - 2m
C. X = 2m
D. X = 4m
E. X = 8m
Kunci Jawaban : “C”
pembahasan soal nomor 6:

Resultan gayanya sama dengan nol pada muatan ketiga dapat diperoleh dengan syarat kedua gaya listrik yang dihasilkan pada muatan -q harus berlawanan arah dan sama besar. jika ingin mendapatkan gaya yang berlawanan arah dari kedua muatan, maka muatan -q harus diletakkan di antara kedua muatan tidak boleh ditengah, dan supaya sama besar, maka muatan -q harus lebih dekat ke muatan yang besar dan lebih jauh dari muatan yang kecil. Oleh karena itu, posisi yang paling mungkin adalah seperti gambar berikut

Maka

Selasa, 10 Januari 2023
Praktikum Hukum Coulomb menggunakan Phet  (Virtual)

Praktikum Hukum Coulomb menggunakan Phet (Virtual)

Praktikum Hukum Coulomb


  1. Tujuan Percobaan
  2. Menyelidiki hubungan antara gaya Coulomb dengan besar muatan dan jarak antar muatan

  3. Rumusan Masalah
    1. Bagaimana pengaruh besar muatan dengan gaya Coulomb?
    2. Bagaimana pengaruh jarak antar muatan dengan gaya Coulomb?
  4. Studi Literasi
  5. Dalam rangka untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat, maka pelajarilah materi terkait dengan hukum Coulomb, kemudian buatlah hipotesis (jawaban sementara) dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas.




  6. Variabel
    1. Variabel Bebas : merupakan variabel yang berubah – ubah
    2. Praktikum 1




      Praktikum 2




    3. Variabel Terikan : merupakan variabel yang diukur.
    4. Praktikum 1




      Praktikum 2




    5. Variabel Kontrol : merupakan variabel yang dijaga tetap
    6. Praktikum 1




      Praktikum 2




  7. Alat dan Bahan
  8. • Laptop
    • Penggaris
    • Pensil
    • Kertas milimeterblock
  9. Langkah Percobaan
    1. Membuka situs “https://phet.colorado.edu/sims/html/coulombs-law/latest/coulombs-law_en.html”.
    2. Sehingga muncul tampilan seperti berikut
      Praktikum Hukum Coulomb menggunakan Phet  (Virtual)

    3. Memilih Macro Scale. Maka akan tampak gambar seperti ini
    4. Praktikum Hukum Coulomb menggunakan Phet  (Virtual)


      keterangan:

      1. Tools untuk mengubah besar muatan
      2. Tools untuk menampilkan besar gaya (beri tanda centang)
        (scientific values tidak dicentang)
      3. Jarak kedua muatan dihitung dari pusat muatan

      Praktikum 1

      1. Menentukan besar kedua muatan (q1
      2. = + 2μC, q2 = + 10μC) dan jarak (r = 2cm) dan tulis pada tabel 1 sebagai data ke 1
      3. Mengubah besar muatan pertama (q1) dengan cara menggeser tombol pada kotak nomor 1 di atas (seperti pada tabel 1)
      4. Mencatat besar gaya pada muatan 1 (F12) dan gaya pada muatan 2 (F21) serta arah gayanya pada tabel 1.
      Praktikum 2
      1. Menentukan nilai kedua muatan (q1 = - 8μC, q2 = + 10μC) dan jarak (r = 2cm) ditulis sebagai data ke 1 pada tabel 2
      2. Mengubah jarak kedua muatan dengan cara menggeser muatan ke kiri atau ke kanan (seperti pada tabel 2)
      3. Mencatat besar gaya pada muatan 1 (F12) dan gaya pada muatan 2 (F21) serta arah gayanya pada tabel 2.
      Catatan:
      Geser penggaris tepat di tengah muatan agar hasil pengukuran jaraknya lebih teliti.
  10. Data Percobaan
  11. Praktikum Hukum Coulomb menggunakan Phet  (Virtual)

    Praktikum Hukum Coulomb menggunakan Phet  (Virtual)
  1. Analisis Data
    1. Berdasarkan data pada tabel 1, gambarkan grafik hubungan antara besar muatan 1 (q1) dengan besar gaya Coulomb pada kertas milimeterblock!



    2. Bagaimana bentuk grafik yang terbentuk?



    3. Berdasarkan grafik yang telah kamu buat, deskripsikan hubungan antara besar muatan dengan besar gaya Coulomb!



    4. Berdasarkan data pada tabel 2, buatlah grafik hubungan antara r2 dengan besar gaya Coulomb !



    5. Berdasarkan grafik yang terbentuk, deskripsikan hubungan antara kuadrat jarak antar muatan dengan besar gaya coulomb!



    6. Bagaimanakah pengaruh jenis muatan terhadap gaya Coulomb?



    7. Adakah keterkaitan antara besar gaya coulomb dengan anak panah pada tabel 1 dan tabel 2? Jika ada berikan penjelasannya!



    8. Berikan penjelasan terkait dengan besar gaya F12 dan F21 !



    9. Jelaskan dua cara yang dapat dilakukan untuk memperbesar gaya Coulomb antara dua muatan listrik yang terpisah pada jarak tertentu!



  2. Kesimpulan
  3. Buat kesimpulan dari kegiatan yang telah kamu lakukan !






Kamis, 22 September 2022
Materi Fisika - Efek Doppler (video)

Materi Fisika - Efek Doppler (video)

Jumat, 12 Agustus 2022
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)


Gaya sentripetal merupakan gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran pada benda yang bergerak melingkar, hubungannya dengan hukum Newton adalah terkait dengan gaya – gaya yang berlaku sama dengan gaya sentripetal dan hal ini bergantung pada kasus atau fenomena dalam soal. Beberapa di antaranya yaitu benda yang terhubung tali, jalan menikung, dan jalan yang melengkung. Mari kita bahas satu persatu. Nah, pada kesempatan kali ini pembahasan lengkap tentang gaya sentripetal pada benda terhubung tali. selamat menikmati

Benda terhubung tali

Benda yang terhubung tali dapat digerakkan secara melingkar baik melingkar vertikal dan melingkar horizontal seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Pada kedua gambar di atas misalkan benda bermassa m bergerak melingkar dengan kecepatan linier sebesar v sehingga gaya sentripetal yang dimiliki benda tersebut adalah
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Sehingga kita dapat melakukan analisisnya sebagai berikut

Bergerak horizontal

Ketika benda bergerak melingkar secara horizontal seperti pada gambar (1) di atas, maka gaya yang bertindak sebagai gaya sentripetal adalah gaya tegang tali tersebut, secara matematis dapat ditulis
T = Fs
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Persamaan di atas menunjukkan gaya tegang tali ketika benda berputar secara horizontal dimana R merupakan jari – jari lingkaran.

Bergerak vertikal

Gambar (2) menunjukkan gerakan benda terikat tali dan diputar secara vertikal, sedikit berbeda dengan sebelumnya ketika benda bergerak secara vertikal maka posisi benda mempengaruhi arah gaya yang bekerja sehingga persamaan gaya sentripetal bisa berubah bergantung pada posisi benda tersebut, perlu diingat bahwa gaya sentripetal merupakan gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran hasil resultan gaya – gaya tersebut. Berikut akan terlihat bagaimana posisi benda akan mempengaruhi persamaan gaya sentripetalnya
Posisi A
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Berdasarkan gambar di atas yang bertindak sebagai gaya sentripetal adalah gaya tegang tali, maka persamaan gaya sentripetalnya adalah
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Posisi B
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Berdasarkan gambar di atas, gaya sentripetal merupakan resultan dari gaya tegang tali dan gaya berat benda. Sehingga persamaan gaya sentripetalnya menjadi
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Posisi C
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Berdasarkan gambar di atas, gaya sentripetal merupakan resultan dari gaya tegang tali dan gaya berat benda dalam komponen sumbu y (wy). Sehingga persamaan gaya sentripetalnya menjadi
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

gambar D
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Berdasarkan gambar di atas, gaya sentripetal merupakan resultan dari gaya tegang tali dan gaya berat benda dalam komponen sumbu x (wx). Sehingga persamaan gaya sentripetalnya menjadi
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Posisi E
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Berdasarkan gambar di atas, gaya sentripetal merupakan resultan dari gaya tegang tali dan gaya berat (arah keduanya sama). Sehingga persamaan gaya sentripetalnya menjadi
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

agar lebih memahami konsep gaya sentripetal pada benda terhubung tali ini secara lengkap, mari kita simak beberapa contoh soal di bawah ini yang juga disertakan pembahasan dan penjelasan lengkap.

Soal nomor 1
Sebuah bola bermassa 200 g yang diikat di ujung tali diayun dalam suatu lingkaran horizontal beradius 50 cm. Bola tersebut melakukan 150 putaran tiap menit. hitung:

  1. Waktu untuk satu putaran
  2. Percepatan sentripetal
  3. Tegangan tali
pembahasan soal nomor 1:

Berdasarkan soal dapat diketahui
m = 200 g = 0,2 kg
R = 50 cm = 0,5 m
ω = 150 put/menit
ω =150 . 2π / 60 rad/s
ω = 5π rad/s

a. waktu untuk satu putaran
yang dimaksud dengan waktu satu putaran adalah periodenya, sehingga jika bola tersebut melakukan 150 putaran per menit atau dalam 60 s, maka
150 put = 60 s
1 put = 60/150 s
1 put = 0,4 s
Dengan kata lain periodenya adalah 0,4 s

b. percepatan sentripetal
percepatan sentripetal dapat ditentukan dengan persamaan
as = ω2R
as = (5π)2 . 0,5
as = 25π2 . 0,5
as = 50π2 m/s2

c. tegangan tali
seperti yang telah dijelaskan di atas, untuk tali yang diputar secara horizontal gaya tegangan talinya sama dengan gaya sentripetal sehingga
T = Fs
T = m as
T = 0,2 . 50π2
T = 10π2 N

Soal nomor 2
perhatikan gambar berikut

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Sebuah benda bermassa 1 kg digantungkan pada seutas tali. Berapakah kecepatan benda di titik C jika pada titik ini T = 0 dan panjang tali 5 m?

pembahasan soal nomor 2:

Berdasarkan soal dapat diketahui
m = 1 kg
R = 5 m
θ = 300
TC = 0
Untuk menyelesaikan soal ini kita dapat menggunakan analisis benda seperti pembahasan di atas pada posisi D, sehingga persamaan matematisnya adalah

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Soal nomor 3
Sebuah keping bermassa 0,500 kg diikatkan pada ujung tali yang panjangnya 1,50 m. Keping bergerak dalam lingkaran horizontal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.1. Jika tali dapat menahan tegangan maksimum 50,0 N, berapakah kecepatan maksimum keping dapat bergerak sebelum tali putus? Asumsikan tali tetap horizontal selama gerakan.
Teks asli
A puck of mass 0.500 kg is attached to the end of a cord 1.50 m long. The puck moves in a horizontal circle as shown in Figure 6.1. If the cord can withstand a maximum tension of 50.0 N, what is the maximum speed at which the puck can move before the cord breaks? Assume the string remains horizontal during the motion.

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Figure 6.1

pembahasan soal nomor 3:

Berdasarkan soal dapat diketahui
m = 0,5 kg
R = 1,5 m
T = 50,0 N
vmax... ?
karena benda bergerak melingkar secara horizontal maka besar tegangan talinya sama dengan besar gaya sentripetal. Jadi dapat dikatakan bahwa besar tegangan tali tersebut merupakan batas maksimal agar tali tidak putus. Kita dapat menggunakan persamaan
FS = T
mv2/R = T
v2 = TR / m
v2 = 50 . 1,5 / 0,5
v2 = 150
v = 12,2 m/s
jadi jika kecepatannya melebihi 12,2 m/s maka gaya sentripetalnya akan melebihi 50,0 N sehingga menyebabkan tali tersebut putus.

Soal nomor 4
Sebuah bola bermassa m = 0,275 kg berayun dalam lintasan melingkar vertikal pada tali L = 0,850 m seperti pada Gambar P6.45. (a) Berapakah gaya-gaya yang bekerja pada bola di setiap titik pada lintasan? (b) Gambarlah diagram gaya untuk bola saat berada di dasar lingkaran dan saat berada di atas. (c) Jika kecepatannya 5,20 m/s di puncak lingkaran, berapakah tegangan tali di sana? (d) Jika tali putus ketika tegangannya melebihi 22,5 N, berapakah kecepatan maksimum yang dapat dimiliki bola di dasar sebelum itu terjadi? Teks Asli
A ball of mass m = 0.275 kg swings in a vertical circular path on a string L = 0.850 m long as in Figure P6.45. (a) What are the forces acting on the ball at any point on the path? (b) Draw force diagrams for the ball when it is at the bottom of the circle and when it is at the top. (c) If its speed is 5.20 m/s at the top of the circle, what is the tension in the string there? (d) If the string breaks when its tension exceeds 22.5 N, what is the maximum speed the ball can have at the bottom before that happens?

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Figure P6.45

pembahasan soal nomor 4:

Berdasarkan soal dapat diketahui
m = 0,275 kg
R = 0,85 m
(a)Pada setiap titik dalam benda yang bergerak melingkar vertikal benda akan mendapatkan dua gaya yakni gaya berat (w = m g) yang arahnya ke bawah dan gaya tegang tali (T) yang arahnya menuju pusat lingkaran
(b)Gambar diagram gaya ketika benda berada di titik bawah (sama dengan posisi B pada penjelasan di atas) adalah sebagai berikut

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Jadi antara gaya berat dan gaya tegang tali berlawanan arah, sedangkan diagram gaya ketika benda berada di titik atas (sama dengan posisi E pada penjelasan di atas) adalah sebagai berikut
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Jadi antara gaya berat dan gaya tegang tali memiliki arah yang sama
(c) Jika ketika berada di posisi atas kecepatan benda sebesar 5,20 m/s dan dengan melihat diagram gaya pada jawaban sebelumnya, maka kita dapat menuliskan persamaan untuk gaya sentripetalnya adalah sebagai berikut
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

(d) jika tegangan tali maksimumnya 22,5 N pada posisi bawah, maka kecepatan maksimumnya dapat ditentukan dengan persamaan
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Soal nomor 5
Sebuah benda bermassa m1 = 4,00 kg diikat ke sebuah benda bermassa m2 = 3,00 kg dengan Tali 1 dengan panjang l = 0,500 m. Kombinasi tersebut diayunkan dalam lintasan melingkar vertikal pada tali kedua, Tali 2, dengan panjang l = 0,500 m. Selama gerakan, kedua senar selalu segaris seperti yang ditunjukkan pada Gambar P6.44. Pada puncak geraknya, m2 bergerak dengan kecepatan v = 4,00 m/s. (a) Berapakah tegangan tali l saat ini? (b) Berapakah tegangan tali 2 saat ini? (c) Tali mana yang akan putus lebih dulu jika kombinasi diputar lebih cepat dan lebih cepat?
Teks Asli
An object of mass m1 = 4.00 kg is tied to an object of mass m2 = 3.00 kg with String 1 of length l = 0.500 m. The combination is swung in a vertical circular path on a second string, String 2, of length l = 0.500 m. During the motion, the two strings are collinear at all times as shown in Figure P6.44. At the top of its motion, m2 is traveling at v = 4.00 m/s. (a) What is the tension in String 1 at this instant? (b) What is the tension in String 2 at this instant? (c) Which string will break first if the combination is rotated faster and faster?

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Figure P6.44

pembahasan soal nomor 5:

Berdasarkan soal dapat diketahui
m1 = 4,00 kg
m2 = 3,00 kg
R = 0,5 m
v = 4,00 m/s
gambar diagram gaya untuk kedua benda dapat digambarkan sebagai berikut

Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Berdasarkan gambar di atas, kita dapat menuliskan persamaan gaya sentripetalnya sebagai berikut
Untuk benda 1 :
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Dimana v1 = 2v, R1 = 2l
Untuk benda 2 :
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

Dimana v2 = v, R2 = l
a. Untuk menentukan besar tegangan pada tali 1, kita dapat menggunakan persamaan (1)
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

b. Untuk menentukan besar tegangan pada tali 1, kita dapat menggunakan persamaan (2)
Gaya Sentripetal pada Benda Terhubung Tali (Penjelasan Lengkap)

c. Karena T2 > T1, maka tali 2 akan putus lebih dahulu ketika keduanya diputarkan semakin cepat

Demikian artikel kali ini tentang gaya sentripetal pada benda terhubung tali penjelasan lengkap dengan soal latihan dan pembahasan lengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan jika ada request dari para pembaca terkait materi atau soal tentang suatu bab fisika silahkan tinggalkan komentar
Rabu, 08 Juni 2022
Mengenal frinji pada interferensi celah ganda (Gelombang Cahaya)

Mengenal frinji pada interferensi celah ganda (Gelombang Cahaya)

Pada interferensi celah ganda gelombang cahaya akan terbentuk pola gelap dan terang seperti yang digambarkan sebagai berikut.

Mengenal frinji pada interferensi celah ganda (Gelombang Cahaya)

Pola terang dan gelap yang terbentuk sebagai hasil dari interferensi konstruktif dan destruktif. Dimana y merupakan jarak terang atau gelap dari terang pusat (TP) sedangkan ∆y adalah jarak antar terang yang berdekatan (misalkan terang 1 ke terang 2, terang 2 ke terang 3, dst) atau jarak antar gelap yang berdekatan (misalkan gelap 1 ke gelap 2, gelap 2 ke gelap 3, dst) dan ½ ∆y adalah jarak antar terang dan gelap yang berdekatan (misalkan dari terang 1 ke gelap 1, dari gelap 1 ke terang 2, dari terang 2 ke gelap 3, dst). Seperti yang telah dijelaskan pada materi interferensi celah ganda pada gelombang cahaya, persamaan matematis berkaitan dengan pola terang adalah
d sin θ = mλ ... (m = 0, ±1, ±2, ±3, ...)
dy = mλR
y = mλR/d
persamaan matematis berkaitan dengan pola gelap adalah 
d sin θ = (m + ½)λ ... (m = 0, ±1, ±2, ±3, ...)
dy = (m + ½)λR
y = (m + ½)λR/d
Frinji sendiri merupakan jarak antar terang yang berdekatan atau jarak antar gelap yang berdekatan (∆y), sehingga lebar frinji ini adalah selisih antara jarak pola terang yang berdekatan (terang 1 dan 2, terang 3 dan 4, dst) ke pola terang pusat. Misalkan untuk mengetahui lebar frinji kita menggunakan selisih antara jarak terang kedua dan pertama terhadap terang pusat. Secara matematis dapat ditulis
∆y = y2 – y1 (boleh y3 – y2, y4 – y3)
∆y = m2λR/d – m1λR/d
∆y = 2λR/d – 1λR/d
Mengenal frinji pada interferensi celah ganda (Gelombang Cahaya)

 
Dimana :
∆y = frinji atau jarak antar terang atau gelap yang berdekatan (m)
λ = panjang gelombang (m)
R = jarak celah ke layar (m)
d = jarak antara kedua celah (m)

dari persamaan di atas, tentunya kita dapat menentukan bahwa jarak antar terang dan gelap yang berdekatan adalah setengah dari jarak antar terang atau gelap yang berdekatan.
Mengenal frinji pada interferensi celah ganda (Gelombang Cahaya)

 
konsep ini akan sangat berguna jika kita diminta untuk menentukan jarak antar terang atau dari terang ke n sampai gelap ke m. untuk lebih memahami konsep ini silahkan dibuka latihan soal tentang interferensi cahaya celah ganda.


Get new posts by email:
Mode Malam