Pada pelajaran fisika di SMA kelas 10 salah satu materi fisika yang dipelajari adalah tentang kinematika gerak. materi ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari belajar kinematika gerak lurus. materi ini dibuat berdasarkan apa yang saya pahami selama belajar fisika dan diambil dari berbagai sumber yang relevan. selamat menikmati...
Kinematika gerak lurus dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dalam ruang dan waktu tanpa memperhatikan penyebab dari gerak tersebut (terkadang juga disebut dengan gaya). Pada materi ini secara garis besar terbagi menjadi beberapa sub materi yakni besaran-besaran dalam gerak lurus, serta jenis-jenis gerak lurus.
Kinematika gerak lurus dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dalam ruang dan waktu tanpa memperhatikan penyebab dari gerak tersebut (terkadang juga disebut dengan gaya). Pada materi ini secara garis besar terbagi menjadi beberapa sub materi yakni besaran-besaran dalam gerak lurus, serta jenis-jenis gerak lurus.
Besaran-besaran dalam gerak lurus
Seperti yang telah dijelaskan di awal materi ini
menganalisis tentang gerak tanpa memperhatikan gaya yang mempengaruhi dari
gerak tersebut. Beberapa besaran fisika yang terkait dengan materi ini adalah
sebagai berikut:
Posisi, jarak, dan perpindahan
Posisi merupakan lokasi dimana sebuah partikel berada relatif
terhadap sebuah titik acuan, oleh karena sebelum menentukan posisi sebuah
partikel kita harus menentukan titik acuannya karena posisi sebuah benda dapat
berbeda jika ditinjau dari titik acuan yang berbeda sebagai contoh berikut:
(sumber : The
Free High School Science Texts: Textbooks for High School Students Studying the
Sciences Physics Grades 10 – 12)
Gambar di atas menunjukkan posisi sekolah dan rumah dari
beberapa anak. Berdasarkan titik acuan yang dipilih maka kita dapat menyebutkan
bahwa posisi sekolah berada 100 m dari rumah Jack (rumah Jack sebagai titik
acuan), 400 m dari rumah Jill (rumah Jill sebagai titik acuan), atau 500 m dari
rumah Joel (rumah Joel sebagai titik acuan). Selain itu, kita juga dapat
menyebutkan bahwa rumah Joan 100 m di sebelah kiri rumah Jack (rumah Jack
sebagai titik acuan) atau rumah Joan 100 m di sebelah kanan rumah Jill (rumah
Jill sebagai acuan).
Titik acuan menjadi sesuatu perlu kita
perhatikan dalam mempelajari materi ini, karna akan berpengaruh pada hasil
analisis kita pada suatu kejadian atau peristiwa gerak. Salah satu cara yang
dapat dilakukan agar mempermudah analisis, kita dapat menggunakan koordinat
kartesian (x – y) dimana titik pusat (0,0) sebagai titik acuannya.
Perhatikan ilustrasi berikut
Gambar 2.
Gerak mobil pada lintasan lurus
(sumber :
Physics for Scientists and Engineers)
Gambar di atas menunjukkan gerak suatu mobil pada sebuah
lintasan dimana titik acuannya berada pada titik x = 0 m serta tiap 10 s
dicatat posisi dari mobil tersebut dan ditulis datanya pada tabel di bawah ini
Posisi mobil tiap
waktu tertentu
|
||
Posisi
|
t(s)
|
x(m)
|
A
|
0
|
30
|
B
|
10
|
52
|
C
|
20
|
38
|
D
|
30
|
0
|
E
|
40
|
-37
|
F
|
50
|
-53
|
Gambar 3.
Grafik posisi terhadap waktu
(sumber :
Physics for Scientists and Engineers)
Gambar 4. Ilustrasi jarak dan perpindahan
Maka jarak
yang ditempuh oleh Joan adalah 700 m (200 m untuk ke rumah Joel dan 500 m dari
rumah Joel ke sekolah) sedangkan perpindahan yang di lakukan oleh Joan adalah
300 m ke arah kiri (dilihat dari posisi awal dan akhirnya).
Setelah
pulang lagi ke rumah tanpa mengantar Joel maka jarak yang ditempuh oleh Joan
menjadi 1000 m (700 m ketika berangkat dan 300 m jarak sekolah ke rumah Joan ketika pulang), akan tetapi perpindahan yang dilakukan oleh Joan adalah
nol, karena Joan kembali ke posisi awal (tidak terjadi perbedaan antara posisi
awal dan akhir)
Berdasarkan
ilustrasi di atas, maka dapat kita ketahui beberapa perbedaan antara jarak dan
perpindahan sebagai berikut:
Jarak
|
Perpindahan
|
Ditentukan oleh panjang lintasan
|
Ditentukan oleh posisi awal dan akhir (Δx = x2 – x1)
|
Selalu positif
|
Bisa positif atau negatif (bergantung arahnya)
|
Besaran skalar (tidak ada arahnya)
|
Besaran vektor (ada arahnya)
|
Waktu dan interval waktu
Waktu merupakan besaran yang penting ketika kita
mempelajari tentang fisika, karena dalam fisika mengenal dua istilah waktu
yakni “waktu” dan “interval waktu”. Waktu dapat didefinisikan vsaat
suatu peristiwa dimulai biasanya disimbolkan dengan t0 = 0 s atau tn
tanda “n” menunjukkan saat dimana peristiwa itu terjadi (tidak pada detik ke
0), sedangkan interval waktu (Δt) difenisikan sebagai rentang waktu antara dua kejadian
yang berlangsung. Agar lebih jelas perhatikan ilustrasi berikut ini.
Gambar 5.
Orang berlari menempuh jarak 100 m
(sumber :
Physics 11)
Gambar 5 menunjukkan waktu dan jarak yang diperlukan
orang untuk berlari menempuh jarak 100 m. Data waktu dan jarak yang dicapai
dituliskan dalam tabel berikut
Waktu (s)
|
Posisi (m)
|
0
|
0
|
3,6
|
10
|
4,7
|
25
|
6,0
|
50
|
10,0
|
80
|
14,2
|
100
|
Berdasarkan tabel tersebut maka informasi yang bisa kita
dapatkan antara lain
·
Pada
saat 4,7 s posisi pelari ada pada jarak 25 m dari titik awal keberangkatan
·
Pada
saat 10,0 s posisi pelari ada pada jarak 80 m
·
Untuk
menempuh jarak 25 m awal pelari membutuhkan waktu 4,7 s
·
Untuk
menempuh jarak 50 m awal pelari membutuhkan waktu 6,0 s
·
Untuk
menempuh jarak 50 m akhir pelari membutuhkan waktu 8,2 s
Pernyataan pertama dan kedua adalah contoh penggunaan
“waktu” yang menyatakan suatu peristiwa yang terjadi pada saat itu, sedangkan
pernyataan ketiga sampai kelima adalah contoh penggunaan “interval waktu” yang
menyatakan selang waktu (waktu yang dibutuhkan) antara dua kejadian yang
berlangsung.
Mari berpikir !
Mengapa terdapat perbedaan selang waktu antara pernyataan keempat dan
kelima?
Kecepatan dan kelajuan
Kecepatan (disebut juga kecepatan rata-rata) merupakan perpindahan yang dilakukan suatu benda
dalam selang waktu tertentu sehingga percepatan ini termasuk ke dalam besaran
vektor.
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
Δx = perpindahan (m)
Δt = selang waktu (s)
Karena kecepatan termasuk besaran vektor maka dalam
penerapannya kita juga harus memperhatikan arah gerak benda, kecepatan ini
dapat bernilai positif atau negatif.
kelajuan kelajuan merupakan jarak yang ditempuh oleh
suatu benda dalam selang waktu tertentu sehingga kelajuan termasuk besaran
skalar. Alat untuk mengukur kecepatan disebut dengan velocitymeter
Keterangan :
v = kelajuanan (m/s)
Δx = jarak yang ditempuh (m)
Δt = selang waktu (s)
Karena kelajuan merupakan besaran skalar maka kita tidak
perlu memperhatikan arah gerak bendanya dalam penerapannya. Alat untuk mengukur
kelajuan adalah speedometer.
Pada kehidupan sehari-hari terkadang kita sulit untuk
membedakan antara kecepatan dan kelajuan, hal ini dikarenakan keduanya memiliki
kesamaan dalam simbol dan satuan. Akan tetapi dalam fisika hal ini lebih mudah
terlihat karena secara jelas di bedakan antara kecepatan (besaran vektor) dan
kelajuan (besaran skalar).
Agar lebih memahami perbedaan antara kecepatan dan
kelajuan perhatikan ilustrasi berikut ini
Seorang anak berjalan 2 km menjauhi rumahnya dalam waktu
30 menit, kemudian ia berputar arah dan kembali lagi ke rumahnya dalam waktu 30
menit. Tentukan kecepatan kelajuan anak tersebut !
Ilustrasi dari soal tersebut adalah
Pertama kita harus mengubah satuannya menjadi satuan SI
yakni
x = 2 km = 2000 m
t = 30 menit = 18
000 s
menentukan kecepatan
karena kecepatan bergantung pada perpindahan
yang dilakukan oleh benda dan benda kembali ke posisi awal maka perpindahan
yang dilakukan benda sama dengan nol (Δx = 0). Sehingga kecepatan bendamenentukan kelajuan
karena kelajuan bergantung pada jarak yang ditempuh benda dan total waktunya maka kelajuan benda adalah
Ingatlah :
Besar kecepatan suatu benda bisa sama atau berbeda dengan
besar kelajuannya. Kecepatan akan sama dengan kelajuannya jika suatu benda
bergerak lurus dari posisi awal ke akhirnya. Pada kondisi ini dapat dikatakan
bahwa besar kecepatan adalah kelajuannya. Namun apabila benda bergerak memutar
kemudian kembali lagi ke awal (seperti ilustrasi Joan yang berangkat sekolah
dan pulang ke rumah), kecepatan Joan adalah nol karena tidak kembali ke posisi
awal akan tetapi kelajuan tidak sama dengan nol.
Kecepatan rata-rata & kecepatan sesaat
Perbedaan antara kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat terletak pada
waktu kejadian yang diamati. Kecepatan rata-rata berkaitan dengan selang waktu
yang saat kejadian itu berlangsung (ada batas waktu misal dari t1
sampai t2), kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada waktu
tertentu (misal kecepatan pada saat tn) atau dapat pula didefinisikan
kecepatan benda saat limit waktu mendekati 1. Hal ini berdampak pada persamaan
matematis untuk menentukan nilai dari masing-masing kecepatan.
kecepatan rata-rataKecepatan sesaat
Tips :
Dalam soal kecepatan rata-rata ditandai dengan ada batas
waktu yang digunakan misal dari 2s sampai 8s. kecepatan sesaat ditandai dengan
hanya menggunakan satu batas waktu misal kecepatan benda saat t = 2s atau pada
soal terdapat persamaan posisi x misal x = 2t2 + 3t
Gambar 6.
(a) menentukan kecepatan rata-rata dari grafik posisi terhadap waktu. (b) menentukan
kecepatan sesaat dari grafik posisi terhadap waktu
Berdasarkan grafik di atas, dapat terlihat dengan jelas
perbedaan antara kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat. Jika kecepatan
rata-rata terdapat rentang waktu dan posisinya maka untuk kecepatan sesaat
(pada grafik di titik B) dibuat garis yang bersinggungan dengan grafik, tempat
dimana keduanya bersinggungan inilah menunjukkan kecepatan pada saat itu
(kecepatan sesaatnya)
Ingatlah !
Arti dari kecepatan adalah perpindahan dalam waktu tertentu. Sehingga jika
ada sebuah benda yang melaju dengan kecepatan 15 m/s itu berarti tiap detik
benda tersebut menempuh jarak 15 m. Sehingga data perpindahan yang dilakukan
terhadap waktu adalah
Waktu (s)
|
Perpindahan (m)
|
0
|
0
|
1
|
15
|
2
|
30
|
3
|
45
|
...
|
,,,
|
n
|
n x 15
|
Percepatan dan perlajuan
Percepatan (atau disebut juga percepatan
rata-rata) adalah perubahan kecepatan yang terjadi dalam waktu tertentu. Oleh
karena itu percepatan ini termasuk besaran vektor, yang dapat ditentukan dengan
persamaan berikut ini.
Keterangan :
a : percepatan (m/s2)
Δv : perubahan kecepatan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
Perlajuan adalah perubahan kelajuan yang terjadi dalam
waktu tertentu. Oleh karena itu perlajuan termasuk ke dalam besaran skalar.
Keterangan :
a : perlajuan (m/s2)
Δv : perubahan kelajuan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
Berdasarkan kedua persamaan di atas maka besar percepatan
bisa sama dengan besar kelajuan jika benda bergerak lurus satu arah dari posisi
awal ke posisi akhir, akan berbeda nilainya jika benda bergerak dengan arah
yang berubah-ubah karena perubahan arah ini akan mempengaruhi besarnya
percepatan (termasuk besaran vektor).
Percepatan bisa bernilai positif yang artinya
benda bergerak semakin cepat (kecepatan bertambah), percepatan bisa juga
bernilai negatif yang artinya benda bergerak semakin lambat (kecepatan
berkurang). Nilai positif atau negatif pada percepatan juga bergantung pada
arahnya (karna termasuk besaran vektor), sehingga ada dua faktor yang
mempengaruhi nilai percepatan selain dari perubahan kecepatannya juga dari
arahnya. Untuk lebih mempermudah pemahamanmu coba perhatikan ilustrasi berikut
Gambar 7.
(a) Mobil bergerak ke arah sumbu X positif, (b) Mobil bergerak ke arah sumbu X
negatif
(sumber :
Physics 11)
Pada gambar 7(a) mobil yang bergerak ke sumbu X
positif dan bergerak dipercepat maka vektor kecepatan dan percepatannya dalam
arah yang sama sehingga keduanya positif, akan tetapi ketika mobil diperlambat
maka vektor kecepatan tetap bernilai positif dan vektor percepatan menjadi
bernilai negatif. (b) mobil yang bergerak ke sumbu X negatif dan
bergerak dipercepat maka vektor kecepatan dan percepatannya dalam arah yang
sama sehingga keduanya negatif, akan tetapi ketika mobil diperlambat maka
vektor kecepatan tetap bernilai negatif dan vektor percepatan menjadi bernilai
positif.
Percepatan rata-rata & Percepatan sesaat
Sama dengan kecepatan, pada percepatan juga ada
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat. Perbedaan antara percepatan
rata-rata dan percepatan sesaat terletak pada waktu kejadian yang diamati.
percepatan rata-rata berkaitan dengan perubahan kecepatan dalam selang waktu
yang saat kejadian itu berlangsung (ada batas waktu misal dari t1
sampai t2), percepatan sesaat merupakan percepatan benda pada waktu
tertentu (misal kecepatan pada saat tn) atau dapat pula
didefinisikan percepatan benda saat limit waktu mendekati 1. Hal ini berdampak
pada persamaan matematis untuk menentukan nilai dari masing-masing percepatan.
Percepatan rata-rata
Perbedaan antara percepatan rata-rata dan percepatan
sesaat juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini
Gambar 8.
(a) grafik percepatan rata-rata, (b) grafik percepatan sesaat
Berdasarkan grafik di atas, maka terlihat bahwa untuk
percepatan rata-rata bergantung pada kecepatan awal dan akhirnya saja,
sedangkan untuk percepatan sesaat terlihat bahwa persinggungan antara grafik
dengan garis tangensial kecepatan terhadap waktu pada saat kejadian itu
berlangsung (lim Δt mendekati nol)
Ingatlah !
Arti dari percepatan adalah perubahan kecepatan dalam
waktu tertentu. Sehingga jika ada sebuah benda awalnya diam kemudian dipercepat
dengan percepatan 2 m/s2 itu
berarti tiap detik kecepatan benda tersebut berubah sebesar 2 m/s. Sehingga
data perpindahan yang dilakukan terhadap waktu adalah
Waktu (s)
|
kecepatan (m/s)
|
0
|
0
|
1
|
2
|
2
|
4
|
3
|
6
|
...
|
,,,
|
n
|
n x 2
|
Pada bagian 1 ini fokus untuk membahas besaran-besaran pada kinematika gerak, selanjutnya bagian 2 akan membahas tentang kondisi benda ditinjau dari besaran-besaran tersebut. Mari lanjutkan membaca ini linknya
Sumber :
Halliday, D. Dan Resnick, R. 2008, Fundamental of Physics 8th edition, John
Wiley and sons, Inc
Tsokos, K, A, 2014. Physics for the IB Diploma Sixth Edition, Cambrige
University press’s
Homer,
D. Dan Micahel, B, J. 2014, 2014 edition Physics Course Companion. Oxford
university press
Allum,
J. 2017. Physics Study and Revision Guide. Hodder Education.
FHHST
Author. 2008. The Free High School Science Texts: Textbooks for High School
Students Studying the Sciences Physics Grades 10 – 12.
Jewett, Serway. 2004. Physics for Scientists adn
Engineers 6th edition. Thomson brook
Terima kasih, sangat membantu dalam belajar materi gerak lurus
BalasHapus