Pada pelajaran fisika di SMP kelas 9 salah satu materi fisika yang dipelajari adalah tentang listrik statis. materi ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari belajar listrik statis. materi ini dibuat berdasarkan apa yang saya pahami selama belajar fisika dan diambil dari berbagai sumber yang relevan. selamat menikmati...
Gambar1.
Petir menyambar di laut
Petir merupakan salah satu fenomena fisika yang sering
terjadi ketika hujan. Petir pada dasarnya adalah loncatan elektron dari awan ke
bumi melalui partikel air dan udara. Petir ini berbeda dengan arus listrik yang
ada di rumah kita, dalam fisika petir termasuk dalam kajian listrik statis
sedangkan arus listrik rumah termasuk dalam kajian listrik dinamis. Apa
perbedaan mendasar antara petir dan listrik rumah? Bagaimana proses petir bisa
terjadi?Mari kita ikuti penjelasan di bawah ini!
dasar-dasar listrik statis
Muatan Listrik
Pada mulanya Demokritus
(filsuf asal Yunani) mengemukakan gagasan bahwa suatu benda tersusun oleh
partikel sangat kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut oleh atom.
Akan tetapi dalam perkembangan zaman, para ilmuwan menemukan bahwa ternyata
dalam atom masih ada partikel-partikel lain yang dimulai dari
JJ Thomson (1856-1940) menemukan muatan positif (proton) dan muatan negatif
(elektron) dan menganggap atom berbentuk seperti bola kismis
E. Rutherford menemukan bahwa sebagian besar massa atom terdapat di
pusatnya yang disebut inti atom, serta elektron bergerak mengelilingi inti
tersebut
Niels Bohr (1885-1962) menemukan spektrum atom hidrogen
James Chadwick (1891-1974) berhasil menemukan partikel lain di dalam inti atom yang
memiliki massa hampir sama dengan massa proton tapi tidak bermuatan yang
kemudian disebut dengan neutron.
Pada materi ini, kita akan membatasi bahwa atom
terdiri atas tiga partikel tersebut yakni muatan positif (proton), muatan
negatif (elektron), dan muatan netral (neutron). Konfigurasi ketiga partikel
tersebut digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.
Konfigurasi atom
(sumber:
glencoe science)
Konfigurasi yang terlihat pada gambar 1
menjelaskan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom yang terdiri dari proton
dan neutron, dalam perkembangannya ternyata satu jenis atom dapat memiliki
konfigurasi yang berbeda-beda seperti yang terlihat di bawah ini
Gambar 3.
Konfigurasi atom lithium
(sumber:
physics university)
Berdasarkan gambar 3,
kita dapat mengetahui bahwa untuk satu atom saja ternyata konfigurasi jumlah
elektronnya bisa berbeda, hal ini menyebabkan muatan dari atom tersebut
berbeda. Gambar 3a, menunjukkan jumlah
proton sama dengan jumlah elektron sehingga atom lithium bersifat netral,
gambar 3b. Menunjukkan jumlah elektron lebih sedikit dari pada jumlah proton
sehingga atom lithium dikatakan bermuatan positif dan gambar 3c. Menunjukkan
jumlah elektron lebih banyak dari jumlah proton, sehingga atom lithium dikatakan
bermuatan positif. Untuk lebih mudah memahaminya perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.
Konfigurasi atom
Konfigurasi
|
Jenis atom
|
Istilah
|
Alasan
|
Jumlah elektron lebih banyak dari jumlah proton
|
Negatif
|
Kelebihan
elektron
|
Mendapat
elektron dari atom lain
|
Jumlah elektron sama dengan jumlah proton
|
Netral
|
-
|
-
|
Jumlah elektron lebih sedikit dari jumlah proton
|
Positif
|
Kekurangan
elektron
|
Kehilangan
elektron
|
Muatan yang lebih mudah
berpindah dari satu atom ke atom yang lain hanya elektron, sehingga pada kolom
istilah tabel di atas, hanya menggunakan elektron bukan proton. Hal ini
disebabkan karena energi untuk melepaskan elektron jauh lebih kecil daripada
energi untuk melepaskan proton. Ada beberapa cara untuk memindahkan elektron
antara lain dengan digosok dan induksi.
Interaksi antar muatan
akan terjadi jika dua atau lebih muatan didekatkan satu sama lain.
Muatan yang sejenis akan saling tolak-menolak
apabila di dekatkan
Gambar 4.
Interaksi dua muatan sejenis (a) muatan positif dengan muatan positif, (b)
muatan negatif dengan muatan negatif
(sumber:
gloncoe science)
Apabila dua muatan yang berbenda jenis
didekatkan maka akan saling tarik menarik.
Gambar 5.
Interaksi dua muatan berbeda jenis di dekatkan
(sumber:
gloncoe science)
Benda Bermuatan Listrik
Gambar 6.
Potongan kertas menempel pada penggaris plastik
(sumber: gloncoe science)
Pada gambar 6, terlihat
potongan-potongan kecil dari kertas yang menempel pada sebuab penggaris
plastik. Menurut kamu bagaimana hal ini dapat terjadi?
Pada dasarnya setiap
benda terdiri dari atom-atom yang sangat banyak, hampir sebagian besar benda
tersusun atas muatan-muatan yang stabil. Akan tetapi dengan beberapa perlakuan,
elektron dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain, sehingga membuat
benda yang tadinya bersifat netral menjadi tidak netral lagi (bisa positif atau
negatif.
Memuati
benda dengan cara digosok
Beberapa jenis benda ketika saling digosokkan
akan terjadi perpindahan elektron dari benda satu ke benda yang lain.
Perhatikan gambar berikut
Gambar 7.
(a) karet yang digosokkan dengan kain woll, (b) muatan pada kalor dan kain wol
sebelum digosokkan
(sumber:
physics principle and problems)
Gambar di atas
menunjukkan bahwa ketika belum digosok susunan muatan-muatannya masih tersebar
merata di kedua benda, kemudian karet digosokkan ke kain wol (gambar b) maka
akan terjadi perpindahan kalor dari kain wol ke karet sehingga karet akan
menjadi bermuatan negatif dan kain wol akan menjadi bermuatan positif. Beberapa
benda ketika digosok akan terjadi perpindahan elektron antara lain.
Benda 1
|
Benda 2
|
Setelah di gosok
|
Keterangn
|
Benda 1
|
Benda 2
|
Plastik
|
Rambut/kain
wol
|
Negatif
|
Positif
|
Elektron
berpindah dari benda 2 ke benda 1, sehingga benda 2 kekurangan elektron dan
benda 1 kelebihan elektron
|
Karet
|
Rambut/kain
wol
|
Negatif
|
Positif
|
Kaca
|
Kain
sutera
|
Positif
|
Negatif
|
Elektron
berpindah dari benda 1 ke benda 2, sehingga benda 1 kekurangan elektron dan
benda 2 kelebihan elektron
|
Ebonit
|
Kain
sutera
|
Positif
|
Negatif
|
Proses Induksi
Gambar 8. Proses
pemuatan benda
(sumber:
physics university)
Perhatikan gambar 8a ketika batang bermuatan
negatif dihubungkan dengan bola besi menggunakan kawat konduktor, maka muatan
negatif dari batang akan pindah ke bola besi, sehingga bola besi bermuatan
negatif. Ketika didekati dengan benda bermuatan negatif maka bola besi akan
menjauh (gambar 8b) dan ketika didekati dengan benda bermuatan positif akan
mendekat (gambar 8c). Cara pemisahan muatan seperti ini disebut dengan Induksi.
Contoh lain dari induksi adalah
Gambar 9.
Proses induksi
(sumber:
physics university)
Ketika bola besi netral
(gambar 9a) di dekati dengan benda bermuatan negatif maka muatan positif bola
besi tersebut akan tertarik ke kiri dan muatan negatif akan tertolak ke kanan
(gambar 9b). Agar bola besi hanya bermuatan positif maka bola besi dihubungkan
dengan konduktor ke tanah (bumi merupakan penerima elektron tak terbatas dan
bersifat netral) (gambar 9c). Akhirnya bola besi menjadi bermuatan positif saja
(gambar 9e)
Konduktor
& isolator
Konduktor adalah benda-benda yang dapat menghantarkan
muatan listrik, seperti : logam, tubuh manusia, air. Sedangkan isolator
merupakan benda-benda yang susah menghantarkan muatan listrik, seperti karet,
plastik, kertas. Perbedaan konduktor dan isolator terdapat pada susunan muatan
pada benda-benda tersebut, ketika konduktor diberi muatan, maka muatan tersebut
akan tersebar merata ke seluruh permukaan konduktor. Hal ini berbeda jika
isolator di beri muatan, maka muatan tersebut tidak akan tersebar, ia hanya
berada di tempat dimana muatan tersebut diletakkan. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 10.
(a) susunan muatan pada konduktor setelah dimuati, (b) susunan muatan pada
isolator setelah dimuati
(sumber:
physics principle and problems)
Analisis listrik statis
Hukum Coulomb
Gambar 11.
Interaksi dua benda bermuatan
(sumber:
physics principle and problems)
Dua benda bermuatan
saling didekatkan seperti gambar di atas, akan saling berinteraksi. Gambar
11(a) menunjukkan interaksi antara dua benda bermuatan positif akan saling
menjauhi (tolak menolak), begitu pula jika dua benda yang sama-sama bermuatan
negatif (gambar 11b) jika didekatkan akan saling menjauhi (tolak-menolak), akan
tetapi benda bermuatan negatif didekatkan ke benda bermuatan positif (gambar
11c) maka akan saling mendekat (tarik-menarik).
Gaya interaksi antara dua benda bermuatan (atau
dua muatan) disebut dengan gaya listrik atau gaya Coulomb sesuai
dengan nama penemunya. Gaya listrik ini pertama kali diteliti oleh ilmuan yang
bernama Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) berdasarkan
eksperimennya mengemukakan hukum coulomb yakni “besarnya gaya listrik antara
dua muatan sebanding dengan besar muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya” secara matematis dapat dituliskan
Keterangan :
FC : gaya
coulomb (N)
k : tetapan (9 x 109
Nm2/C2)
q1 & q2
: besar muatan (C)
r : jarak kedua muatan
(m)
Jurus jitu:
Dalam banyak kasus atau
soal terkait dengan materi gaya Coulomb, sering kali kita dihadapkan pada
masalah perbandingan antara gaya listrik dengan besar muatan, gaya listrik
dengan kuadrat jarak antar muatan atau bahkan keduanya. Untuk menyelesaikan
permasalahan ini hal penting yang perlu dipahami adalah
·
Besar gaya Coulomb sebanding dengan besar muatan
Konsep sebanding:
“Perhatikan
letak indeks (a dan b)masing-masing variabel yang sama antara ruas kiri dan
ruas kanan”
·
Besar gaya Coulomb berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak
Konsep berbanding terbalik
“Perhatikan letak
indeks (a dan b)masing-masing variabel yang berlawanan antara ruas kiri dan
ruas kanan”
Indeks “a” untuk
keadaan awal dan indeks “b” untuk keadaan akhir.
Sehingga persamaan perbandingan untuk hukum
Coulomb adalah
Contoh soal:
Gambar berikut
menunjukkan gaya tolak-menolak antara dua benda titik bermuatan listrik
Besar
gaya tolak menolak antara kedua benda tersebut jika muatan listrik diganti
menjadi +2Q dan +Q, dan jarak kedua benda menjadi 2d adalah…
a. ½ F b. 2F c. 4F d. 8F
Pembahasan:
Keadaan awal
q1a = +Q
q2a = +Q
ra = d
Fa = F
Keadaan akhir
q1b = +2Q
q2b = +Q
rb = 2d
Fb = ..... ?
Soal merupakan
perbandingan antara gaya listrik, muatan pertama dan jarak. Persamaan
perbandingannya adalah.
Kunci
jawaban : “D”
perlu diingat bahwa gaya termasuk besaran vektor
sehingga selain besarnya gaya juga harus diperhatikan arahnya juga seperti
gambar berikut.
Gambar 12.
(a) gaya interaksi dua muatan berbeda jenis, (b) gaya interaksi dua muatan
sejenis
(sumber:
physics principle and problems)
Dua muatan sejenis yang
didekatkan akan saling menjauhi dengan arah gaya seperti yang ditunjukkan oleh
gambar 12a, sedangkan dua muatan yang berbeda jenis didekatkan akan saling mendekati seperti yang ditunjukkan oleh
gambar 12b. Berdasarkan gambar terlihat baik muatan A dan muatan B keduanya
saling memberikan gaya kepada kedua muatan (FB on A maupun FA
on B), kedua gaya ini adalah pasangan gaya aksi dan reaksi (hukum III Newton)
Salah satu penerapan
dari hukum Coulomb ini adalah pada penggunaan elektroskop. Elektroskop merupakan
alat yang digunakan untuk mendeteksi suatu benda bermuatan atau tidak
Prinsip kerja dari elektroskop dapat dilihat
dari gambar berikut:
Gambar 13.
Prinsip kerja elektroskop
Pada mula-mula
elektroskop bermuatan netral sehingga muatan positif (proton) dan negatif
(elektron) tersebar merata di seluruh elektroskop (gambar 12a) dan daun
elektroskop dalam keadaan tertutup, kemudian benda bermuatan listrik negatif di
dekatkan (tanpa bersentuhan) ke kepala elektroskop (gambar 12b), muatan negatif
benda tersebut akan membuat muatan positif elektroskop tertarik ke kepala
elektroskop dan muatan negatifnya tertolak hingga menuju daun elektroskop.
Kedua bilah daun elektroskop akan bermuatan negatif, hal ini akan menimbulkan
gaya interaksi (gaya listrik) saling tolak menolak sehingga membuat daun
elektroskop terbuka (gambar 12c)
Medan Listrik
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
dua muatan yang didekatkan akan saling berinteraksi satu Medan listrik
merupakan daerah di sekitar muatan yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik (gaya
coulomb). Medan listrik pada sebuah muatan digambarkan oleh garis-garis gaya
listrik dengan Arah medan listrik adalah keluar dari muatan positif dan
masuk ke dalam muatan negatif, seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut.
Gambar 14.
Arah medan magnet (a) muatan positif, (b) muatan negatif
(sumber:
physics university)
Besarnya medan listrik pada suatu titik yang
berjarak r dari sebuah muatan dapat ditentukan dengan persamaan
matematis.
Keterangan :
E : medan listrik (N/C)
q : muatan listrik (C)
r : jarak (m)
k : tetapan (9 x 109 Nm2/C2)
gambar medan magnet untuk dua muatan yang saling
berinteraksi dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 15.
Arah medan magnet dua muatan yang berinteraksi (a) muatan positif dan negatif,
(b) muatan positif dan positif.
(sumber :
fundamentals of physics)
Sumber :
Glencoe.Electricity and magnetism. Mc Graw Hill. 2005
Glencoe. Physics Principle and Problems. Mc Graw Hill. 2005
Resnick, R., Halliday, D., Walker, J. Fundamentals of Physics, 10th
ed., John Wiley & Sons, Inc. 2014
Young, H. D., Freedman, R. A. Sears ana
Zemansky’s university physics : with modern physics 13th ed.,
Pearson education, Inc.2012