Gerak melingkar merupakan salah satu materi fisika yang dipelajari di kelas 10 semester 1, oleh karena itu disini saya mencoba untuk membuat latihan soal materi gerak melingkar lengkap dengan pembahasannya secara terperinci, bisa dijadikan latihan untuk para siswa agar lebih memahami materi gerak melingkar atau referensi oleh guru dalam membuat soal ulangan. Soal yang disajikan memiliki banyak tipe soal yang diambil dari soal-soal ujian masuk atau UN sehingga cocok untuk dibuat belajar menjelang ulangan harian atau akan mengikuti tes. Selamat menikmati
Kamis, 19 November 2020
Selasa, 10 November 2020
Materi Medan Magnet | Fisika kelas 12
Gambar di atas merupakan salah satu dari aplikasi materi medan magnet yang dipelajari pada mata pelajaran fisika kelas 12, yakni Magnetic Resonance Imagine (MRI) adalah sebuah alat kedokteran yang digunakan untuk memeriksa keadaan di dalam organ tubuh manusia secara lebih akurat daripada menggunakan sinar X seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. prinsip kerja MRI adalah dengan menggunakan konsep medan magnet. Medan magnet selain diaplikasikan dalam bidang kedokteran juga banyak diaplikasikan dalam bidang bangunan, alat-alat berat, dll. oleh karena itu materi ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Silahkan menikmati sedikit ulasan dari saya ini tentang Medan magnet... 😊
Rabu, 28 Oktober 2020
Pembahasan Soal UTBK 2019 | Fisika (Part 2)
Berdasarkan permintaan salah satu pembaca kali ini kita akan melakukan Pembahasan soal UTBK SBMPTN 2019 Fisika. Sejak tahun 2019 SBMPTN tulis ditiadakan dan diganti dengan UTBK SBMPTN yang berbasis komputer, dimana fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan. Pembahasan soal UTBK SBMPTN 2019 Fisika akan dibagi menjadi dua bagian agar tidak terlalu panjang dengan teknik pembahasan ala saya hehehe..., semoga mudah dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca. Selamat menikmati
Soal nomor 11
A. ρg(V/A) dan ρg(V/A)
B. ρgh dan ρg(h/2)
C. ρg(h/2) dan ρgh
D. ρg(V/2A) dan ρg(V/A)
E. ρg(V/A) dan ρg(V/2A)
Kunci jawaban: "A"
Gambar (1) kondisi cairan sebelum batu dimasukkan memiliki ketinggian h gambar (2) adalah kondisi cairan ketika sebuah batu dimasukkan ke dalam bejana. Berdasarkan gambar tersebut kita dapat melihat terjadi perbedaan volume cairan yang ditunjukkan dengan perbedaan kedalaman cairan sebesar Δh dari sebelum ada batu dan setelah ada batu. Peningkatan volume cairan ini sama dengan volume batu yang dimasukkan, secara matematis dapat ditulis
Vbatu = ΔVcairan
V = A . Δh
Δh = V/A
Lebih jauh jika kita perhatikan perbedaan tekanan hidrostatis di dasar bejana (titik a dan b) dan pada ketinggian ½ h (titik c dan titik d) disebabkan karena adanya perbedaan kedalaman sebesar Δh ini. Jadi kesimpulannya adalah perbedaan tekanan hidrostatis di dasar bejana dan pada ketinggian ½ h adalah sama besar atau secara matematis dapat ditulis
ΔPac = ΔPcd = ΔP
Dimana
ΔP = ρgΔh
ΔP = ρg (V/A)
Jadi perbedaan tekanan hidrostatis pada dasar bejana dan pada ketinggian ½ h sebelum batu dimasukkan dan setelah batu dimasukkan sebesar ρg(V/A).
Soal nomor 12
A. seperempat kali semula
B. sepertiga kali semula
C. sama dengan semula
D. dua kali semula
E. empat kali semula
Kunci jawaban: "B"
Hukum Bernoulli
Ketika air keluar dari selang (1) hingga mencapai balok (2)
P1 + ½ ρv12 + ρgh1 = P2 + ½ ρv22 + ρgh2
Dimana
P1 = P0 (tekanan udara)
P2 = Pb + P0
v2 = 0 (air berhenti ketika menabrak balok)
h1 = h2
sehingga persamaan hukum Bernoulli
P0 + ½ ρv12 = Pb + P0
½ ρv12 = Pb
Tekanan
Tekanan pada air yang mengenai balok berlaku
P = F/A
½ ρv12 = m.a / A
½ ρv12 A = m.a
Berdasarkan persamaan di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa massa jenis sebanding dengan percepatan, sehingga ketika massa jenisnya berkurang menjadi sepertiganya maka percepatan balok juga berkurang menjadi sepertiganya.
Soal nomor 13
A. kalor jenis es lebih besar daripada kalor lebur es asin
B. titik lebur es asin lebih tinggi daripada titik lebur es
C. kalor jenis es aris lebih besar daripada kalor lebur es
D. titik lebur es asin lebih rendah daripada titik lebur es
E. kalor jenis es asin lebih besar daripada kalor lebur es
Kunci jawaban: "D"
Berdasarkan soal tersebut diketahui bahwa pada keadaan akhir es air asin sebagian sudah melebur (atau mencair) sedangkan es masih belum ada yang melebur, hal ini menunjukkan bahwa es air asin lebih cepat melebur daripada es biasa yang artinya kalor lebur es air asin lebih kecil daripada kalor lebur es dan titik lebur es air asin lebih rendah dari pada titik lebur es.
Soal nomor 14
y = mx + c
dimana sumbu y adalah P dan sumbu x adalah V, sehingga persamaan garis lurusnya dapat kita tulis
P = mV + c ... (1)
Substitusikan pers (1) ke dalam persamaan gas ideal sebagai berikut
PV = nRT (persamaan gas ideal)
(mV + c) V = nRT
mV2 + cV = nRT
(m/nR)V2 + (c/nR)V = T
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengetahui bahwa
T sebagai fungsi kuadrat dari V Sehingga bentuk grafiknya merupakan bentuk grafik persamaan kuadrat seperti pada grafik “D”
Soal nomor 15
A. periode simpangan sebesar π s
B. kecepatan awal simpangan adalah 0,300 m/s
C. frekuensi simpangan π Hz
D. gelombang merambat dipercepat
E. laju perubahan simpangan adalah v = 0,6 sin (2t + π/6)
Kunci jawaban: "A"
Y = A cos (ωt – kx + θ0)
Dengan:
A : amplitudo
ω : kecepatan sudut (ω = 2π/T)
k : jarak dari awal gelombang (k = 2π/λ)
θ0 : simpangan awal
jika kita bandingkan dengan persamaan yang ada di soal maka kita dapat mengetahui
A = 0,3 m
ω = 2
2π/T = 2
T = π s (pilihan “A” benar)
Sebenarnya sampai disini kita sudah bisa mengetahui jawabannya. Untuk membuktikan lainnya simak penjelasan berikut ini
f = 1/T
f = 1/π (pilihan “C” salah)
v = dy/dt
v = d/dt {0,3 cos (2t – x + π/6)}
v = - 0,6 sin (2t – x + π/6) (pilihan “E” salah)
ketika keadaan awal (t = 0 s, x = 0)
v = - 0,6 sin (2.0 – 0 + π/6)
v = - 0,6 sin (π/6)
v = – 0,3 m/s (pilihan “B” salah)
a = dv/dt
a = d/dt {- 0,6 sin (2t – x + π/6)}
a = - 1,2 cos (2t – x + π/6)
tanda negatif menunjukkan percepatan bernilai negatif yang artinya diperlambat
(pilihan “D” salah)
Soal nomor 16
A. diperbesar, maya, tegak
B. diperbesar, nyata, terbalik
C. diperbesar, maya, tegak
D. diperkecil, nyata, tegak
E. diperkecil, maya, tegak
Pernahkah kalian melihat kaca spion ketika sedang berkendara? Ketika kita melihat kaca spion maka kita akan melihat kendaraan di belakang kita secara utuh padahal ukuran kendaraan tersebut jauh lebih besar daripada ukuran kaca spion dengan roda tetap di bagian bawah. Hal ini dikarenakan kaca spion menggunakan cermin cembung sehingga bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak dan diperkecil. Coba bayangkan jika kaca spion menggunakan cermin cekung atau cermin datar, kira-kira apa yang terjadi ketika kita melihat kaca spion saat berkendara?
Soal nomor 17
A. √CW
B. √2CW
C. 2√CW
D. 2√2CW
E. 4√CW
Kunci jawaban: "B"
W = ½ Q2/C,
Dimana pada rangkaian seri kapasitor berlaku jumlah muatannya yang melalui resistor adalah sama besar (Q1 = Q2 = ... = Qseri). Sehingga besar muatan pada masing-masing resistor adalah
W = ½ Q2/C
Q2 = 2WC
Q = √2WC
Soal nomor 18
A. 3,5 volt
B. 3,0 volt
C. 2,5 volt
D. 2,0 volt
E. 1,5 volt
Kunci jawaban: "C"
- Rangkaian merupakan rangkaian paralel Vaf = Vbe = Vcd = Vtot
- Baterai disusun secara seri Ujung kutub positif (garis panjang) pada baterai kedua (ε2) dihubungkan ke kutub negatif (garis pendek) pada baterai pertama (ε1) sehingga tegangan pada af adalah
- Amperemeter mengukur kuat arus total dalam rangkaian
Vaf = ε1 + ε2
Vbe = Vaf
Vbe = ε1 + ε2
Vbe = ε2
Jadi pada dasarnya kita diminta untuk menentukan besar ε2. Untuk itu kita akan menganalisisnya menggunakan hukum Ohm yakni
Vtot = Itot . Rtot
ε1 + ε2 = Itot . Rtot ... (a)
kita dapat memasukkan data pada grafik yang ditunjukkan pada gambar (2) seperti berikut
0,5 + ε2 = 5 x 10-3 . Rtot (data 1)
3,0 + ε2 = 10 x 10-3 . Rtot (data 2) -
-2,5 = - 5 x 10-3 . Rtot
0,5 . 103 = Rtot
Substitusikan nilai Rtot pada salah satu data (misalkan pada data 2) sehingga
3,0 + ε2 = 10 x 10-3 . Rtot
3,0 + ε2 = 10 x 10-3 . 0,5 x 103
3,0 + ε2 = 5,0
ε2 = 2,0 volt
Informasi berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 19 dan 20
A. nol
B. ½ qvB
C. √3/2 qvB
D. qvB
E. √3 qvB
Kunci jawaban: "C"
F = Bqv sin θ
maka
F = Bqv sin 600
F = √3 /2 Bqv
Soal nomor 20
A. solenoida dengan sumbu melengkung
B. toroida dengan sumbu sejajar v
C. spiral dengan ukuran penampang mengecil
D. solenoida dengan sumbu sejajar medan magnetik
E. spiral dengan ukuran membesar
Kunci jawaban: "D"
Gambar (a) menunjukkan kaidah tangan kanan untuk menentukan arah gaya lorentz dari sebuah muatan positif yang bergerak dengan kecepatan tertentu ketika melewati suatu medan magnet. Gambar (b) menunjukkan lintasan yang terbentuk jika muatan positif yang bergerak ke kanan dengan kecepatan v memasuki medan magnet B yang arahnya menjauhi pengaman (cross), lintasan yang terbentuk (lingkaran) dikarenakan kecepatan tegak lurus terhadap medan magnet sehingga arah gaya lorentz akan menuju pusat lingkaran.
Jika kecepatan tidak tegak lurus terhadap medan magnet (seperti pada soal No. 20) maka kita harus meninjau kecepatan dalam arah komponen – komponennya seperti berikut
(sumber: fundamentals of physics) Gambar (a) menunjukkan arah kecepatan yang membentuk sudut ϕ terhadap medan magnet B, komponen kecepatan ini dapat kita uraikan menjadi komponen kecepatan yang sejajar dengan medan magnet (v∥) dan komponen kecepatan yang tegak lurus dengan medan magnet (v⟘). komponen kecepatan yang tegak lurus terhadap medan magnet menentukan jari-jari lintasan yang terbentuk sedangkan komponen kecepatan yang sejajar dengan medan magnet menentukan jarak “pitch” atau jarak antara satu putaran, sehingga lintasan muatan yang terbentuk ketika kecepatannya tidak tegak lurus terhadap medan magnet adalah spiral atau helix (mirip dengan solenoida) dengan sumbu sejajar medan magnet seperti yang terlihat pada gambar (b) di atas.
Minggu, 25 Oktober 2020
Pembahasan Soal UTBK 2019 | Fisika (Part 1)
Berdasarkan permintaan salah satu pembaca kali ini kita akan melakukan Pembahasan soal UTBK 2019 Fisika. Sejak tahun 2019 SBMPTN tulis ditiadakan dan diganti dengan UTBK yang berbasis komputer, dimana fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan. Pembahasan soal UTBK 2019 Fisika akan dibagi menjadi dua bagian agar tidak terlalu panjang dengan teknik pembahasan ala saya hehehe..., semoga mudah dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca. Selamat menikmati
Sabtu, 17 Oktober 2020
Penerapan Hukum Bernoulli lengkap dengan penurunan rumus | Fisika kelas 11
Hukum Bernoulli merupakan salah satu sub materi pokok dalam materi fluida dinamis (fisika kelas 11). Pada saat mempelajari materi fluida dinamis sangat penting untuk memahami hukum Bernoulli. Penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari biasanya tidak disertai dengan penuruan rumusnya secara lengkap merupakan permasalahan tersendiri yang sering dipelajari dalam materi fluida dinamis beberapa diantaranya adalah: kebocoran tangki, venturimeter, tabung pitot, dan gaya angkat pesawat . Secara matematis hukum Bernoulli dapat ditulis
Minggu, 11 Oktober 2020
Latihan soal dan pembahasan lengkap : Fluida Dinamis (materi Fisika kelas 11)
Fluida dinamis merupakan salah satu materi fisika yang dipelajari di kelas 11 semester 1, oleh karena itu disini saya mencoba untuk membuat latihan soal materi Fluida dinamis lengkap dengan pembahasannya secara terperinci, bisa dijadikan latihan untuk para siswa agar lebih memahami materi fluida dinamis atau referensi oleh guru dalam membuat soal ulangan. Soal yang disajikan memiliki banyak tipe soal yang diambil dari soal-soal ujian masuk atau UN sehingga cocok untuk dibuat belajar menjelang ulangan harian atau akan mengikuti tes. Selamat menikmati
Sabtu, 03 Oktober 2020
Latihan soal dan pembahasan : Suhu dan Pemuaian (materi fisika kelas 11)
Selasa, 29 September 2020
Latihan Soal dan Pembahasan : Kalor (Materi fisika kelas 11)
Kalor merupakan salah satu materi fisika yang dipelajari di kelas 11 semester 1, oleh karena itu disini saya mencoba untuk membuat latihan soal materi kalor lengkap dengan pembahasannya secara terperinci, bisa dijadikan latihan untuk para siswa agar lebih memahami materi medan magnet atau referensi oleh guru dalam membuat soal ulangan. Soal yang disajikan memiliki banyak tipe soal yang diambil dari soal-soal ujian masuk atau UN sehingga cocok untuk dibuat belajar menjelang ulangan harian atau akan mengikuti tes. Selamat menikmati
Sabtu, 26 September 2020
praktikum virtual gerak parabola (fisika kelas 10)
Praktikum virtual gerak parabola dengan memanfaatkan lab virtual ini merupakan salah satu variasi pembelajaran Di masa pandemi seperti sekarang yang pembelajaran lebih banyak dilakukan secara daring atau istilahnya PJJ (pembelajaran jarak jauh). Berdasarkan pengamatan penulis, PJJ lebih banyak dilakukan dengan memberikan materi dan mengerjakan soal. Praktikum ini untuk melengkapi materi gerak parabola, latihan soal fisika gerak parabola beserta pembahasannya dan pengembangan dari materi gerak parabola yakni gerak parabola pada bidang miring, Berikut bentuk LKS yang telah dibuat. Semoga bermanfaat